Oleh : Adibah NF
Alumni Branding Writer Batch 7
Alam semesta mendadak berubah warna
Dari kejauhan terlihat api amarah membara
Teriakan dan tangisan saling menyapa
Semuanya tak bisa merubah perkara
Ketika indera tak lagi bisa meraba
Mulut tak lagi bisa mengeluarkan kata
Telinga tak jua mendengarkan suara
Meski kulit lebam mengelupas terkena senjata
Tetap diam tak terayu suasana
Dunia semakin merana
Akibat ulah Sang Mahardika
Tanah Papua yang superkaya
Dilahap dan dibuat porak-poranda
Yang tersisa hanyalah noda
Dentuman nafsu terus menggema
Mengeluarkan air liur naga pembawa petaka
Yang tak pernah puas sebelum menjarah seluruhnya
Sampai semuanya sirna
Jika menyeberang ke lautan sana
Negeri-negeri muslim terus dibuat sengsara
Rakyat Palestina terus meronta,
di tengah diamnya para penguasa,
yang menjadi tentakel negara pertama
Mereka bersatu dalam keserakahan
Saling bantu dalam kezaliman
Membuang semua yang ada di hadapan wajahnya
Hanya mempertahankan ambisi dunia
Saatnya kaum muslim di seluruh dunia
Tajamkan hati, lisan dan pikiran
Tuk meraih kembali gemilangnya peradaban
Yang sudah ada dalam genggaman para pengemban kebenaran
Dekap erat jangan sampai kalian lepaskan
15 Desember 2020