Kalaulah sampai waktuku layu
Kumau bawakan pasok laju
Bukan kamu
Bukan juga dia
Tak perlu banyak
Sebab aku sesama hamba
Dari mereka yang hidup bernaung sama
Bumi ini dan arus deras lika likunya
Biar tikaman ini membelenggu
Menulis tetap anti bisu
Membaca sambil menerobos sayatan pilu
Terkuak luka yang membara biru
Terperosok
Jatuh
Berlari
Lalu bangkit lagi
Hingga hilang rasa berhenti dalam diri
Untuk membawa kehidupan abadi
Dengan pasang jiwa yang abdi di bumi pertiwi
Karena getaran goresan pena yang mengabdi
Senin, 30 Maret 2020
13:38 WIB
Probolinggo
~ Aaisy rahadatul ~