Oleh : Isma Adwa Khaira
Lingkar Pendidik Peradaban
Kala hujan datang tanpa henti
Petir hadir menjadi sahabat sejati
Dan dingin yang mulai menyentuh sanubari
Hanya sendiri kini berteman sunyi
Raga ini dingin tanpa nyawa
Lisan ini diam tanpa kata
Mata ini hanya mampu melihat ruang hampa
Saat kilasan masa memborbardir jiwa
Mungkinkah ini akhir dunia?
Atau inikah akhir dari kehidupanku?
Saat tatap mereka tak lagi sama
Dan tangis pun menjadi pilu
Gema itu memanggilku
Dia datang menjemputku
Menuju sesuatu yang terus menjadi ketakutanku
Akan sebuah pertanggungjawaban di hadapan Rabbku
Bisakah aku memilih lari?
Saat kaki telah menjadi kaku
Bisakah aku menghindari pertemuan ini?
Bila kafan telah menjadi baju
Aku berdosa Ya Rabku
Aku lalai terhadap perintah-Mu
Aku jatuh mengejar sesuatu yang semu
Hingga kontrak ini telah menjadi abu
Dingin, Sendiri, begitu gelap tempatku kini
Tanpa siapa pun yang menemani
Ketakutan itu menjalari hati
Mengoyakkan diri pada arti sebuah ilusi
Yang bernama DUNIA